Pada bulan 19 Desember 2020, sebuah petualangan epik dimulai dari Jakarta menuju Larantuka, dipimpin oleh seorang petualang sejati, Wijaya Kusuma Subroto, bersama empat orang kawan setianya: Gita Imanda, Helmi Firdaus, dan Tompel. Mereka berlima bersiap-siap untuk menjelajahi keindahan alam Indonesia dengan menggunakan motor.
Perjalanan mereka dimulai dengan memasang motor mereka pada truk pengangkut, karena tujuan awal mereka adalah Bali. Namun, sebelum sampai ke Bali, mereka membuat singgah di Purwokerto dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi. Namun, takdir membawa mereka ke sebuah petualangan yang tak terduga ketika mereka tiba di Alas Purwo, di mana motor mereka mengalami kerusakan dan harus segera diperbaiki karena kanvas rem rusak.
Setelah mengatasi tantangan ini, perjalanan mereka dilanjutkan dengan menyeberang ke Gilimanuk, Bali. Malam itu mereka menginap di sebuah penginapan dekat kantor di Hayamwuruk Tengah, kota Bali. Keesokan harinya, mereka bertemu dengan seorang teman lama, Toke Sukerta, yang menjadi tuan rumah mereka di Bali. Bersama Toke, mereka memulai perjalanan mereka ke Lombok.
Perjalanan mereka membawa mereka melewati Padang Bai, Lembar, dan Pototano sebelum akhirnya beristirahat di Sumbawa Besar. Dari sana, mereka melanjutkan perjalanan ke Sape dan menyeberang ke Labuan Bajo. Disambut oleh seorang sahabat kontributor Inews Bajo, mereka menjelajahi Ruteng dan menginap di sana.
Perjalanan mereka terus berlanjut ke Ende, Kelimutu, Maumere, dan akhirnya tiba di Larantuka. Di sini, mereka disambut oleh Bupati Larantuka, Anton Hajon, yang menawarkan mereka untuk menyeberang ke pulau yang indah, Pulau Meko, dan mengeksplorasi keindahannya.
Dari Pulau Meko, mereka berlayar ke Wai Belen dan menikmati keindahan pasir putih di Weri. Setelah petualangan yang luar biasa di pulau-pulau kecil tersebut, mereka kembali ke Larantuka, Maumere, dan Ende, di mana mereka bertemu dengan sahabat lama, Jeffry.
Jeffry mengajak mereka ke Bajawa dan Wolobobo, tempat mereka menemukan keindahan alam yang memukau. Rute pulang mereka membawa mereka melalui pantai selatan Flores, melewati Aimere, Borong, dan kembali ke atas ke Ruteng. Dengan jarak total perjalanan pulang-pergi sejauh 5133 km, petualangan ini akan menjadi kenangan tak terlupakan bagi Wijaya Kusuma Subroto dan kawannya.